Monday, June 26, 2017

Harvest Moon Hero of Leaf Valley di Android

Ga kerasa udah beberapa tahun berlalu, umur udah bertambah tua, rutinitas pun berubah..
Yang dulunya sering main game pulang sekolah, sekarang sibuk kerja, cari duit.

Tapi jangan salah sangka dulu, umur tambah tua, tapi jiwa tetep muda dong.. ,

Dan anak muda mainnya apa?

Harvest moon mas,,

Harvest Moon Hero of Leaf Valley  tepatnya.

Seriusan, ini game bagus banget, merasa nostalgia gitu.

Ngomong-ngomong, Harvest Moon: Hero of Leaf Valley bercerita tentang seorang anak yang ingin menyelamatkan desanya dari kejahanaman dan kecantikan Alice sang CEO, bagian dari perusahaan Funland yang ingin mengubah desa menjadi taman hiburan.

Mungkin kalian juga tertarik dengan Cheat Terlengkap Harvest Moon PPSSPP + Blue Feather Instan

Kalau diteliti lagi, game ini mirib Harvest Moon: Save the Homeland di PS2, namun game ini adalah versi yang disempurnakan dengan graphics yang lebih baik dan juga lebih manusiawi ketimbang Save the Homeland (bisa kawin bro!)

Nah, ketimbang main yang versi playstore yang ga karuan 2D atau 3D, saya lebih memilih main yang versi ini bro, disamping gambarnya lebih bagus, ceritanya juga lebih familiar, lebih gereget gitu.

Nah, siapa sangka bro, ternyata game ini bisa dimainin di smartphone kita via emulator PPSSPP juga. Dan performanya bro, bah! ga kalah sama konsol psp aslinya, alias lancar abis.

Untuk file ISO nya, kalian selalu bisa cari di google, gampang kok nyarinya.. Selain itu, tentunya smartphone kalian sudah terpasang aplikasi PPSSPP dong, yang biasa atau gold sama aja.

Oke, kita mulai bahas lebih detil..

Game ini merupakan salah satu game yang bisa dimainin tanpa mengubah settingan default dari ppsspp untuk mencapai performa yang bisa diterima. Namun, untuk pengalaman gaming terbaik ada bagusnya kita oprek-oprek sedikit settingannya.

Tapi tenang bro, kalau kalian oprek-opreknya dengan panduan di artikel ini, dijamin aman dan membawa manfaat..
hahahaha

Oke, di bawah ini merupakan penjelasan yang saya dedikasikan untuk setting game ini.

Perhatian: untuk menjaga kemurnian settingan ini, disarankan kalian reset pengaturan terlebih dahulu. Ini bisa dilakukan dengan menghapus setting pada menu. Atau kalau tidak mau ribet, kalian bisa download settingan saya di akhir post.

Disclaimer: Saya tidak akan bertanggung jawab atas apapun yang terjadi dengan ponsel kalian setelah menerapkan tips pada artikel ini. Hal yang dapat terjadi meliputi dan tak terbatas pada: hp panas karena keasikan main akibat performa yang meningkat pada game. Do with your own risk :)

Setting Wajib

Berikut merupakan hal yang harus diaktifkan ketika ingin memainkan game ini.

Buffered Rendering

Seperti game pada umumnya, settingan ini wajib untuk diaktifkan, kalau tidak, khusus pada game ini, tampilannya akan hitam sepenuhnya.

Nampaknya, game ini sangat mengandalkan buffer untuk menampilkan display. berbeda dengan beberapa game lainnya yang bisa di hack dengan menghilangkan buffered rendering untuk performa yang lebih.

Auto Frameskip

Ketika mengaktifkan buffered rendering, satu pilihan yang jadi favorit saya adalah autoframeskip.

Pilihan ini sangatlah berguna untuk smarphone kita, mengingat kemampuannya yang terbatas. Nah, dengan pilihan ini aktif, kita akan tetap menikmati game secara fullspeed walau beberapa frame terbuang.

Kenapa perlu frameskip?

Berdasarkan pengalaman saya, setidaknya ada satu masa dimana game ini akan lag dan framerate turun seketika.

Kalian yang sudah pernah mainin game ini, pasti tau "barn" atau kandang binatang bagian luar kan? Yang ada rerumputannya itu...

Nah, pada lokasi itu game akan mengalami penurunan performa akibat banyak hal yang ditampilkan di layar ponsel, terutama jika kita menempatkan banyak sapi di luar kandang.

Dengan frameskip, emulator berusaha membuat game berjalan dengan speed 100%, namun akan membuang beberapa frame.

Untuk settingan frameskipnya, 1 saja sudah cukup. Nantinya dengan pilihan autoframeskip, emulator akan membuang frame sesuai kebutuhan. Jadi pada banyak kesempatan, game kita akan tetap berjalan selembut aslinya.

Matikan Multithreaded

Lagi-lagi multithreaded tidak membantu meningkatkan performa, malah bikin frame drop.

Ini adalah hal yang wajar sebetulnya mengingat adalah hal yang sia-sia untuk membagi satu thread ringan menjadi beberapa thread yang tentunya akan memberatkan, terkecuali kalian main game di PC, yang mana performa threading processor nya jauh di atas smartphone.

Terlebih lagi umumnya beban multithread sangatlah besar, sehingga akan membuat batre ponsel cepat habis. Jadi, biarin aja pilihan ini tidak aktif.


Trus ?


Udah, itu aja.. ga ada settingan tambahan lain lagi. Pada ponsel saya, game ini udah jalan full speed tanpa framedrop (kecuali di barn, sedikit) dengan setting 2xPSP, buffered rendering, anisotropic x16, dan multithreaded dalam keadaan mati, seharusnya di ponsel kalian juga.

Tapi, yang namanya hidup, pasti ada gini dan gitu. Jika ada beberapa dari kalian yang merasa belum puas atau belum mendapatkan performa maksimal dari game ini, kalian bisa coba beberapa penyesuaian seperti dijelaskan di bawah.

Setting Tambahan: Peningkatan Performa

Setting yang saya jelaskan di bawah ini menghasilkan output yang beraneka ragam di setiap perangkat. Tapi tidak ada salahnya jika kalian ingin mencobanya.

Mipmapping

Menonaktifkan pilihan ini berarti membuat game ter-render pada detail yang lebih tinggi. Namun, membiarkannya aktif juga tidak terlalu memberi efek signifikan terhadap performa game. Jadi kita biarkan saja aktif, toh juga dengan layar sekecil smartphone detail yang tinggi tidak begitu diperlukan.

Hardware Transform

Pilihan ini akan membuat vertex shader melakukan aktifitas T&L (Transform & Lightning) pada GPU ketimbang CPU. Dengan pilihan ini aktif, performa game akan bertambah, tergantung dari kualitas GPU smartphone kalian.

Vertex Cache

Ini bisa diaktifkan jika kita mengaktifkan hardware transform terlebih dahulu. Vertex Cache merupakan sebuah optimisasi yang mana akan membuat proses sedikit lebih cepat, dengan efek samping yang bisa diabaikan tentunya.


Setting Tambahan: Peningkatan Tampilan

Render 2xPSP

Pilihan ini berdampak pada resolusi game yang meningkat dan tampilan semakin tajam tentunya. Efek samping untuk performa dapat diabaikan, mengingat saya tidak merasakan penurunan sama sekali. Jadi, saya anjurkan kalian pakai pilihan ini.

Anisotropic x16

Sama seperti penjelasan di atas, pilihan ini dapat meningkatkan kualitas tampilan game dengan dampak pada performa game yang tidak begitu dirasakan. Pilihan ini akan menghilangkan efek aliasing dengan meningkatkan kualitas tekstur pada permukaan grafis. Saya sendiri memakainya, jadi saya bisa bilang pilihan ini aman.

Akhir Kata

Nah, itu dulu yang dapat saya share kali ini brosini. Semoga dapat membantu kalian dalam perjalanan menemukan settingan terbaik untuk Harvest Moon: Hero of Leaf Valley.

Bagi kalian yang ingin menggunakan setup saya, kalian bisa download di sini

Friday, June 16, 2017

Google Fuchsia: Sistem Operasi Baru Pengganti Android?

google fuchsia

Beberapa dari kalian mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Android. Yap, benar sekali, sistem operasi besutan google yang populer pada smartphone jaman sekarang. Tapi apakah kalian tau bahwa google mengembangkan sistem operasi lain untuk smartphone?

Pssst.. ada bro, namanya Fuchsia..

Fuchsia merupakan project yang katanya rahasia, yang awalnya beberapa media melaporkan adanya codebase misterius yang dipublikasikan di github. Kemudian muncul spekulasi di jagat maya bahwa google sedang mengembangkan sistem operasi baru secara diam-diam.

Bahkan sampai sekarang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh karena google belum mengeluarkan statement resmi.

Nama dari sistem ini juga merupakan nama sebuah bunga berwarna pink bercampur merah muda, eh.. ungu.

Entah apa yang spesial dari bunga ini, yang jelas logo sistem operasi fuchsia juga memiliki paduan warna yang sejenis,

Dan nampaknya nih bro, google serius mengembangkan sistem ini yang mana sekarang sudah punya interface sendiri bernama "armadilo".

Tampilan Interface Armadilo
Armadilo

Nah, user interface baru ini dikerjakan dalam Flutter SDK milik Google yang digunakan untuk membuat kode yang bersifat cross-platform. Artinya, kode ini mampu berjalan pada beberapa sistem operasi termasuk android, ios, dan fuchcsia itu sendiri.

Ini berarti, kita bisa compile Armadillo untuk dijalankan di sistem operasi android masa kini. Hal ini memungkinkan kita mengetahui bagaimana tampilan dari sistem operasi tersebut untuk sekarang, macem launcher yang ada di play store itu lho..

Wah, jadi semakin menarik saja..

Trus bedanya apa sama android?

Sistem ini amat berbeda dari Android dan Chrome OS yang mana merupakan sistem operasi besutan google juga. Perbedaannya terletak pada penggunaan mikrokernel bernama Magenta, sementara kita tau android berbasis kepada kernel linux.

Lagipula, android juga tidak lagi berkeinginan mengikuti rilis linux kernel, bisa di lihat dari Google Pixel yang masih menggunakan kernel 3.18 yang mana rilis tahun 2014.

Tidak hanya membuang linux kernel, google juga tidak lagi dibawah lisensi GPL. Duh, saya harap masih open source ya..

Fuchsia juga menggunakan graphic renderer berbasis Vulkan bernama Escher yang mampu memberi performa  maksimal untuk desain Material nya. 

Di sisi lain, masalah terbesar android adalah fragmentasi sistemnya. Hal ini karena kebanyakan vendor yang rilis os versi mereka masing-masing, dan cenderung tidak melakukan rilis update untuk sistemnya. Malah ada yang rilis smartphone dengan OS gingerbread. Gile muke..

Dengan adanya sistem operasi baru ini, saya pikir google akan mengatasi masalahnya dengan satu solusi, yaitu sistem operasi baru dari nol. Disinilah google ambil kesempatan, mungkin juga jadi sistem operasi untuk segala perangkat. Tapi ini hanya spekulasi saya aja ya bro.

Nah, pada titik ini masih belum jelas apa rencana google terhadap fuchsia. Apakah nantinya akan menggantikan android dan chrome os? Atau akan digunakan sebagai sistem operasi sampingan yang ada sebagai alternatifnya? Atau malah jangan-jangan hanya sebagai experimen belaka, dan ujung-ujungnya ada lagi nama OS baru yang muncul, "Andromeda" misalnya..

Masih terlalu dini untuk menjawabnya bro. Kita lihat saja perkembangannya!

Saturday, June 3, 2017

Inilah Alasan Mengapa Dicermin Kelihatan Cakep Namun Tidak Di Foto

Pagi-pagi habis mandi, kita sisiran di depan cermin biar cakep maksimal. Udah kelihatan cakep, kita berangkat ketemuan sama temen-temen, ngobrol bareng dan akhirnya foto bareng. Tapi tiba-tiba kalian kaget dengan sesosok wajah yang mejeng di foto dengan tag nama kalian. Merasa ga kenal dan ga terima, kalian mencak-mencak sama yang ambil foto. Waduh, apa yang salah coba?

Kalian tidak sendiri bro, ini adalah masalah setiap orang.

Serius? Kok Bisa??!

Sebagai orang yang seneng ambil foto temen, saya sering mendengar keluhan "kok jelek ya?", "ah lu ga bisa ambil foto ya?" dan sebagainya. Kan kesel bro...

Secara, saya kan professional dan paling mengerti sudut pandang pengambilan foto (iya kali..?) dibanding temen yang lain

Dan akhirnya saya buat terobosan...


Setelah saya ambil foto, saya langsung flip fotonya dan coba tebak reaksi mereka.

"Cieh Jun, qe emang tukang foto paling top!",
"Wah, keren jun, bagus banget fotonya"
"Cocok lu jadi fotograper"

dan lain sebagainya....

Gile muke...

Padahal saya ambil fotonya sama aja, cuman abis itu saya flip sesuai keinginan otak mereka.

Hahaha, mampus lu gua tipu...

Apa yang sebenarnya terjadi?

Berkaca di depan cermin merupakan rutinitas sebagian orang sebelum menjalankan aktifitas sehari-harinya. 

Begitu dekatnya kita sama sang cermin, sampai-sampai kita percaya apa yang dia tunjukkan merupakan kenyataan yang paling benar.

Padahal kenyataanya cermin itu ga sepenuhnya jujur loh. 

Wajah yang kita lihat di depan cermin bukanlah apa yang orang lain lihat. 

Cermin telah memanipulasi otak kita!

Kita telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di depan benda yang satu ini, yang mana merupakan citra terbalik dari apa yang sebenarnya. 

Coba kalian angkat tangan kanan, di cermin yang keangkat itu seolah-olah tangan kiri, begitu juga wajah kalian, kebalik bro.

Oke, kalau masalah tangan ga begitu membuat perbedaan, entah tangan kanan jadi kiri atau sebaliknya, sama aja. 

Tapi kalau wajah kenapa perbedaannya begitu dahsyat?


Gini bro, ga semua orang memiliki wajah yang simetris.

Beberapa orang memiliki mata yang lebih sipit sebelah, alis yang tebel sebelah, ga ketinggalan juga bekas luka, jerawat dan lain sebagainya yang tidak ada di sisi yang lain.

Nah, ketika kita terbiasa terhadap citra yang dihasilkan oleh cermin, kita akan merasa asing dengan citra foto yang mana merupakan kebalikan terhadap apa yang dihasilkan cermin, 

Terasa berat sebelah memang, dan itu normal.

Kita memang lebih memilih apa yang terlihat familiar.

Jadi ketika foto bareng temen, mereka tidak akan melihat sesuatu yang salah dengan foto kita, karena itulah yang mereka lihat sehari-hari.

Tapi tidak dengan diri kalian sendiri. 

Wajah kalian tidak seperti yang kalian harapkan dan akhirnya kalian merasa tidak punya bakat untuk difoto.

Begitu seterusnya, orang lain akan menganggap foto kita bagus karena hasil foto sesuai dengan apa yang mereka lihat sehari-hari, tetapi akan selalu menganggap foto mereka kurang pas karena tidak seperti yang mereka harapkan (tidak sesuai dengan apa yang sering dilihat di cermin). 

Begitu juga kita, selalu menganggap foto orang lain sudah pas, tapi foto diri sendiri ga sesuai ekspektasi.

Jadi disini sebenarnya  cuman masalah kebiasaan, dan pada akhirnya kembali ke diri kita sendiri karena cakep itu relatif; tergantung kebiasaan seperti yang dijelaskan tadi, dan juga tergantung dari siapa yang mengatakannya (ibu misalnya, hahaha).

Kalian punya pengalaman sejenis? atau ga setuju pendapat saya?  bisa share di kolom komentar :)