Thursday, October 19, 2017

Tingkatkan Kualitas Rekaman Audio Dengan Microphone External Super Murah Ini

Frustasi dengan kualitas rekaman smartphone yang buruk? Udah coba beberapa trik untuk meningkatkan kualitas rekaman, tapi masih juga hasilnya ga sesuai harapan? Oke, nampaknya saya tau apa yang kalian butuhkan.


Kalian perlu membaca tulisan ini sampai tuntas.

Kenapa Kualitas Rekaman Smartphone Begitu Rendah?

Pada beberapa kesempatan, kalian akan heran sendiri kenapa kualitas rekaman audio terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Hal ini bukan tanpa alasan bro, tetapi seperti pada tulisan saya sebelumnya pada artikel Trik Jitu Merekam Suara Berkualitas dengan Smartphone,  beberapa vendor smartphone yang menyertakan audio recorder built-in mengatur settingan rekaman pada satu mode umum saja.

Maksud saya begini..

Dalam dunia rekam-merekam audio, ada banyak situasi.. Dan setiap situasi membutuhkan konfigurasi  ynag bberbeda..

Misalnya saja ketika kalian ingin merekam audio outdoor dan ingin membuat rekaman menjadi terasa lebih lebar. Konfigurasi yang kalian perlukan tentu saja rekaman audio stereo yang membuat suara terasa ada dimensi lebar dan kedalamannya.

Cuman, rekaman stereo membawa kita pada berbagai masalah seperti background noise yang berlebihan dan audio yang nge-pan ke kiri dan ke kanan seiring dengan saat kita memutar smartphone kita saat merekam, atau yang paling ngga asik adalah audio yang berat sebelah.

Disanalah kita jatuh pada kesimpulan "oke, rekaman audio stereo ga selamanya bagus", dan kalian pindah ke mode mono.

Nah, pada mode mono, suara yang dihasilkan jauh lebih clean dan jernih. Tentu saja tipe rekaman ini bagus untuk dubbing dan voice recording, dimana kejelasan audio lebih penting daripada efek ambiance audio tersebut.

Dan itu baru satu masalah.

Masalah lainnya ketika merekam menggunakan smartphone adalah sumber audio yang agak jauh dari mic built-in smartphone ketika kita lagi nge-Vlog misalnya, yang mengakibatkan suara kita terdengar agak lemah, malahan lebih keras suara anjing yang gong-gong 100 meter jauhnya.

Kan kita tau tuh, pas ngerekam video menggunakan smartphone, otomatis smartphone kita yang bertindak sebagai kamera akan kita sesuaikan jaraknya supaya wajah kita kelihatan semua.

Ga mungkin dong kita tempelin microphone smartphone ke bibir, ntar malah video lobang hidung kita yang kerekam.

Dan saat kita punya solusi pintar untuk menaikkan level audio tersebut, malah muncul suara baru, yaitu suara mendesis.., duh!

Nah, dengan berbagai masalah tersebut, saya hadir membawa solusi..

Yaitu merekam dengan mic external tipe lavalier..

Sekilas tentang mic external ini

Mic ini namanya Neewer 3.5 mm mini microphone. Tampilannya lumayan menjanjikan dengan wind shield terpasang untuk melindungi mic terhadap noise yang dihasilkan dari hembusan angin.

Cara meningkatkan kualitas rekaman audio dengan microphone external murah
External mic tipe lavalier
Kabelnya yang panjang (1,5 meter) dan dilengkapi dengan klip sangatlah berguna bagi kalian yang ingin pasang pada kerah baju, model reporter gitu.

Dibandingkan dengan performa microphone internal pada smartphone, mic ini memiliki hasil audio yang lebih.., gimana bilangnya ya? Pokoknya ga nyempreng dah, gak terlalu lebar kesannya. Suara yang dihasilkan juga lebih jelas. Pokoknya mirib rekaman studio gitu.

Namun rekaman yang dihasilkan selalu mono bro..

Ini dikarenakan mic jack 3.5 (TRRS) yang ada pada smartphone umumnya hanya mendukung satu channel microphone input, jadi ya suara yang dihasilkan juga mono, ga perduli kalian pakai mic stereo paling mahal sekalipun.

Biar kata kalian sudah setting stereo recording pada aplikasi perekam suara, hasilnya pun tidak true stereo, alias cuman sinyal mono yang di bagi menjadi dua channel yang sama

Tapi tunggu dulu bro...

Seperti yang saya bilang tadi..

Rekaman audio mono memberikan tingkat suara yang lebih bersih, mirib studio, dan noise yang lebih sedikit ketimbang stereo recording. Rekaman tipe ini juga memiliki ukuran file setengah dari rekaman stereo. Jadi ya kalian mesti pertimbangkan lagi sebelum mulai merekam

Nah, harga mic external ini juga murah bro, ga sampai 50 ribu, cocok bagi kalian yang ingin coba mic jenis lapel yang ga pengen buang-buang duit.

Cuman, karena mic ini menggunakan jack audio TRS yang tidak kompatible dengan port pada smartphone (TRRS), kita mesti menggunakan converter lagi, yang pada kesempatan kali ini saya menggunakan model U-shaped, dan bisa dibeli satu paket sama mic nya.

Cara meningkatkan kualitas rekaman audio dengan mic external murah
U-shaped TRS to TRRS converter
Oke, sekian sharing saya kali ini, semoga kalian mendapat sedikit informasi mengenai cara meningkatkan kualitas rekaman audio.

Kalau ada yang ingin di share, kalian bisa bagikan di kolom komentar.


Thursday, October 12, 2017

Smartphone Dengan Dual-Camera? Apa Untungnya?

Perkembangan smartphone masa kini telah sampai pada saat dimana ada dua kamera yang terpasang beriringan. Kamera ini katanya bakal jadi inovasi baru, dimana akan membuat fotografi smartphone selangkah lebih maju.

Tapi, ketika satu kamera sudah bisa digunakan untuk mengambil foto maupun video, banyak orang menjadi penasaran dengan fungsi kamera yang satunya lagi. Ga salah bro, saya pun heran ketika pertama kali mendengar fitur baru tersebut.

Lalu apa keuntungannya dengan menambah kamera tambahan?


Apa sih yang membuat perusahaan terkenal memutuskan untuk menaruh 2 kamera berdekatan, padahal hanya dengan 1 kamera saja kita sudah bisa mengambil foto dengan mudahnya.

Dual Camera Smartphone: Sebuah Ide Kamera Poket Masa Depan

Dual camera pada smartphone masa kini ternyata membuka berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan terhadap kamera pada smartphone. Kemungkinan-kemungkinan itu disebut-sebut dapat mensimulasikan beberapa hasil yang biasanya dicapai dengan kamera DSLR tanpa harus mengubah bentuk smartphone menjadi sebesar kamera DSLR. Nah, dengan ukuran yang kecil dan fitur yang ditawarkan kamera DSLR, tentunya akan menjadi sebuah tawaran yang lebih bagi para pecinta fotografi smartphone.

Tapi kemungkinan apa aja yang bisa terjadi akibat kamera tambahan pada smartphone?

Berikut ulasannya dari berbagai sumber..

Bokeh Effect

Depth of Field effect, atau biasa dikenal dengan blurred background effect yang biasa kita lihat hasilnya pada kamera DSLR sangatlah artistik dan membuat subject foto menjadi pop-out. Efek ini dapat dicapai secara natural dengan ukuran lensa dan aperture lebih besar yang ada pada kamera DSLR itu sendiri.

Namun, pada smartphone dengan satu kamera, hal ini sangatlah tidak mungkin di capai, mengingat lensa yang terlalu kecil serta sensor dan aperture pada kamera smartphone memiliki ukuran yang fixed.

Stereo Bokeh Effect
(sumber gambar: phonearena.com)
Nah, dengan fakta tersebut maka jalan satu-satunya adalah membuat simulasi dengan memanfaatkan citra yang dihasilkan oleh kedua kamera tersebut, yang uniknya disini meniru cara kerja mata kita dalam melihat sebuah objek, beda dengan hasil DSLR yang hanya mengandalkan 1 lensa.


Hasil tangkapan lebih detil dan minim noise

Masalah yang sering dihadapi oleh kamera smartphone pada umumnya adalah kemampuannya dalam menangkap gambar pada kondisi minim cahaya. Hal ini sebenarnya dapat diakali dengan memanfaatkan flash-light terpasang di setiap smartphone saat ini. Apalagi dengan kehadiran Camera API 2 yang diperkenalkan di Android Lolipop, shutter speed dapat disetting manual. Dijamin foto yang dihasilkan tidak akan gerimis.

Namun dengan munculnya konsep dual camera, hal ini akan lebih mudah dicapai..

Low-Light mode yang lebih detail berkat Fusion Imaging
(sumber gambar: image-sensor-world.blogspot.com)
Dengan memanfaatkan lensa tambahan untuk menangkap detil dan lensa satunya untuk menangkap citra dengan warna kemudian digabungkan dan diproses sedemikian rupa akan memungkinkan untuk meminimalisir noise ketika proses tersebut terjadi.

High Dynamic Range yang lebih mudah dicapai

Ketika kita ingin menangkap gambar dengan mode HDR, biasanya smartphone akan mengambil 2 kali gambar yang sama secara berurutan dengan konfigurasi exposure yang berbeda. Hal ini memungkinkan kita untuk menghasilkan gambar yang baik bahkan dalam kondisi pencahayaan atau kontras yang tinggi.

Namun, dalam prakteknya, jika pada saat pengambilan gambar HDR ini tangan kita agak goyang, maka akan menimbulkan blur yang membuat foto kita tidak sesuai harapan.

High Dynamic Range dalam sekali jepret
(sumber gambar: slashgear.com)

Tapi semua akan berubah ketika ada kamera tambahan yang mampu mengambil gambar secara bersamaan dengan kamera utamanya. Mengambil gambar HDR yang sempurna, sekarang bisa dicapai dengan  satu kali jepretan.

Simulasi Optical Zoom

Pada smartphone dengan satu kamera utama, kita tidak bisa mengambil gambar dengan kondisi terzoom tanpa mengurangi kualitas gambar tersebut. Hal ini dikarenakan ketika kita melakukan zoom,  sebenarnya yang terjadi adalah digital zoom (magnification) atau memperbesar gambar yang ditangkap.


Ini berarti, gambar yang dihasilkan akan mengalami pengurangan resolusi yang mana akan membuat gambar menjadi pecah-pecah.

Perbandingan 6x zoom iPhone 7 plus vs Galaxy S7 Edge
(sumber gambar: ubergizmo)

Namun untuk mendapatkan kemampuan optical zoom seperti kamera DSLR, kamera smartphone membutuhkan ruang extra untuk menggerakkan lensa, yang berarti smartphone menjadi extra tebal.

Ketika sebuah vendor menyematkan kamera extra dengan focal length yang berbeda, optical zoom dapat disimulasikan. Hal ini dapat dicapai jika vendor smartphone menyematkan satu lensa telephoto dan lensa wide-angle pada kamera lainnya.

Wide Angle Photography

Ketika vendor memutuskan untuk memasang lensa wide pada kamera tambahan, ini berarti kita bisa bertukar mode foto dari lensa yang lebih sempit ke mode sudut pandang yang lebih lebar semau kita..

Perbedaan Lensa Wide dan Lensa Telephoto yang lebih sempit
(sumber gambar: iphonephotographyschool.com)


Jujur, ini merupakan salah satu yang paling saya tunggu-tunggu, karena saya adalah salah satu orang yang bakal sering memakainya.

Fitur ini sangatlah menarik karena hanya akan bisa dicapai di tingkat hardware alias tidak akan ada yang bisa membuat simulasinya.

Bottomline

Nah, itu dia beberapa kemungkinan yang akan terjadi pada dunia forografi smartphone, dan mungkin akan muncul banyak lagi yang lainnya. Terlepas dari pro kontra fitur yang akan terjadi, saya sih tertarik ingin melihat kedepannya bakal jadi gimana. 

Nah, gimana menurut kalian? 

Kalian bisa share pendapat kalian melalui kolom komentar.