Saturday, August 22, 2020

Aplikasi Membuat Animasi Di HP #2: Kenyataan Yang Saya Alami Dalam Prosesnya

Hal yang saya alami ketika membuat animasi di hp android
Halo Gays..

Aduh, kebanyakan nonton youtube nih, jadinya ikutan gaya-gayaan pake "gayes" segala.

Padahal males banget!

Ngomong-ngomong konten youtube, saya mau cerita nih..

Ini tentang update terbaru perjalanan saya, 

Dan ini tuh erat kaitannya dengan tantangan yang saya buat terhadap diri saya sendiri.

Tantangan ?

Bagi kalian yang belum tau, sebelumnya saya menantang diri membuat animasi ga pake alat lain selain smartphone mid-range saya pribadi.

Plus juga aplikasi membuat animasi di HP, bernama Flipaclip.

Jadi, idenya itu saya ingin membuktikan kalau alat itu hanyalah alat, dan kreatifitas dan latihan lah yang membuat progress kita untuk maju, bukannya alat.

Saya tidak punya dasar apa-apa di bidang animasi, bisa dibilang saya mulai dari nol.

Modal saya hanya sebuah smartphone mid-range dan koneksi internet.


Lalu bagaimana saya belajar bikin video animasi ?


Gampang, kan ada Youtube.

Disana banyak ada video informatif tentang prinsip-prinsip dasar cara membuat animasi.

Untuk "style", saya mencoba membuat sesuatu yang simpel, tapi dapat mewakili segalanya.

Dan setelah proses selama 1 bulan, saya berhasil bikin animasi di HP berdurasi 5 menit.

Lalu, animasi kedua telah rampung 50% di pertengahan bulan ke dua,

Sampai pada akhirnya hal-hal ini terjadi.

Kendala dalam membuat animasi di HP

Nah, akhirnya kita sampai pada inti dari artikel tidak karuan ini

Membuat animasi di ponsel memang asik, bisa dikerjain di mana saja, dan kapan saja.

Off the record ya, bulan Agustus ini saya efektif bekerja lagi, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya yang hanya 50%, sisanya Unpaid Leave (Cuti tak dibayar)

Jadi, dalam jadwal kerja yang kembali sibuk, ketika bekerja pun saya bisa curi-curi kesempatan ambil HP, lalu menggambar.

Oke, itu baru enaknya saja.

Cuman, disisi lain, saya juga mengalamai beberapa hal yang cukup mengganggu ya, mulai dari sakit punggung, leher, jari pegel, dan mata letih.

Semua ini merupakan dampak dari proses gambar yang sering saya lakukan lebih dari 4 jam non stop per hari.

Karena postur kerja yang kurang mendukung dan cenderung membungkuk ketika menggunakan HP, punggung dan leher jadi kaku.

Ini dapat saya siasati dengan melakukan peregangan setiap satu jam, atau malah ganti gaya, sambil berbaring misalnya.

Tapi tetap saja ya, terkadang rasa pegel itu muncul setelahnya.

Belum jempol yang pegal karena gerakan konstan dan kontinuus.

Dan yang paling kerasa adalah mata yang letih ?

Tau mata letih ?

Itu lho dimana kita kepingin banget mejemin mata, tapi ga bisa tidur karena ga ngantuk.

Sama dengan masalah sebelumnya, mata letih ini saya siasati dengan break setelah satu jam gambar.

Oke, sepertinya semua kendala dapat diatasi dengan break sejenak.

Harusnya semua berjalan lancar setelah itu.

Ehhh, ternyata...

Untung tak dapat di raih, malang tak dapat ditolak !

Ya, namanya hidup ya, ada saja..

HP saya jatoh dalam proses pengerjaan animasi ke dua, dan ini beda dari ratusan "jatoh" sebelumnya.

Posisinya itu layar menghadap kebawah, jadi ya layar pecah seketika.

Dan ternyata, ga hanya sampai disitu gess, masih ada lagi..

Case metalnya setengah terlepas, mengganjal berbagai tombol samping seperti tombol volume dan tombol power.

Tidak lupa juga colokan charger yang tidak dapat diakses karena terhalang bodi metal yang setengah terbuka.

Nah, kondisinya saat itu HP masih dalam keadaan hidup dan masih beroperasi, hanya saja terkunci dan layar off.

Karena tombol power sementara tidak dapat digunakan, jadi tidak bisa mengaktifkan ponsel sama sekali.

Project animasi saya gess, yang sudah rampung 50% (6 menit dari total 12 menit) terancam musnah!



Naahh, untungnya sensor fingerprint masih nyala dan berhasil mengaktifkan ponsel saya.

Buru-buru saya backup project ke Google Drive, dan syukur semua sukses.

Sekarang tinggal saya cari cara supaya HP ini dapat saya gunakan untuk menggambar lagi. (kejam!)



Saya coba congkel semua tombol yang mengganjal, dan ternyata berhasil membuat bodi metal nutup lagi.

Untuk masalah layar, saya ambil aja plaster bening, terus saya tempelin di layar biar pecahan kacanya tidak rontok.

Sip, semua beres. 

Tinggal cek semua fungsi, 

Oke tidak ada masalah, kecuali secondary mic di bodi yang volume tangkapnya jadi kecil.

Ga apa-apa lah ya, saya kan kebanyakan rekam suara mono.

Yang penting animasi kedua saya bisa rampung, dan ga telat update di channel Youtube yang baru seumur jagung.


Ngomong-ngomong nih ya, kejadian ini memberi inspirasi untuk membuat cerita animasinya juga. Jadi secara teknis ini adalah animasi ke tiga yang saya kerjakan hanya dalam dua hari, dengan menggunakan smartphone yang pecah layarnya. 

Gimana, ga rugi juga kan hp jatoh, ternyata dapat inspirasi.. hahahaha


Apa hikmah yang dapat di petik?

Kalau kita ingin terlibat di kegiatan kreatif,....

Kreatif aja lah gess, gausah nanggung-nanggung..

Nunggu beli HP baru lah, nunggu punya ini lah, harus beli itu lah..

Itu hanya akan menunda progress, dan bikin kita jadi stress karena memikirkan hal yang ga kita punya daripada fokus dengan apa yang kita punya.

Pakai saja ini dulu, nanti kalau sudah pro dan ada budget, baru upgrade.

Tapi jangan nunggu upgrade dulu baru kerja..

Walau ngga nyambung sama isi artikel ini, intinya tetep semangat, dan semoga berhasil !



Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment