Wednesday, May 4, 2016

Proses pembuatan film: Dari Sebuah Ide Menjadi Tontonan yang Layak

Welcome back bro, again, in my humble blog

Kali ini kita akan berbincang tentang asal usul sebuah mahakarya bro

Pernahkah kalian berfikir tentang bagaimana film itu sampai menjadi film yang kita tonton di bioskop atau dvd? Tentang bagaimana proses terjadinya film, tahapan apa saja yang ada, rintangan apa saja yang dilalui, atau jangan-jangan film itu muncul begitu saja?

Jika kalian sempat berpikir kalau film itu terjadi secara spontan dan instan (seperti mie), berarti anda kurang sehat.

Film itu memiliki proses pembuatan yang sangat panjang bro. Bahkan, menurut hollywood.com, Ada film yang membutuhkan waktu selama 12 tahun dalam pengerjaannya. Mendengar hal ini, nenek saya sampai tercengang! 12 tahun untuk membuat tontonan selama kurang lebih 120 menit, sungguh dedikasi yang luar biasa.

Lalu apa sih yang membuat pembuatan film umumnya begitu lama? Apa saja tahapannya?
Mari kita simak bersama

Fase-fase pembuatan film

Dalam pembuatan film, umumnya ada 5 fase. Fase-fase ini memegang peranan penting sesuai tujuannya masing masing. Kelima fase ini adalah:

1. Development

Sesuai dengan sebutannya bro, development disini bermakna sebuah proses pengembangan. Nah, apa yang dikembangkan? Tentu saja sebuah ide bro, ide awal yang tentu menarik untuk dikembangkan.

Menemukan ide awal merupakan inti dari keseluruhan proses bro. Ya tentu saja, jika tidak ada ide, apa yang mau dibuat? Ide ini sumbernya beragam, bisa dari inspirasi yang didapat saat menyaksikan fenomena sosial di masyarakat, ketika kita terpesona oleh keindahan alam, atau malah ketika kita di toilet, tiba-tiba mendapat inspirasi yang spektakuler (ini sering terjadi)

Ketika ide itu muncul, adalah hal yang penting untuk mencari cara untuk menyuarakannya, karena kalau ide hebat disimpan sendiri itu sia-sia bro. Nah dalam pembuatan film, proses penyuaraan ide itu dilakukan melalui cerita film tersebut bro. Tentu saja mengembangkan ide menjadi sebuah cerita yang menarik adalah pekerjaan yang tidak gampang bro, maka dari itu, tahap ini memakan waktu yang relatif panjang.

2. Pre-Production

Proses ini adalah proses penting dimana segala sesuatunya dipersiapkan bro. Tentu kita sepakat bahwa gagal mempersiapkan perencanaan, berarti berencana untuk gagal. Begitu juga di dalam pembuatan film bro. Jika salah saja dalam memperhitungkan sesuatu, yang jadi taruhannya itu waktu, atau film itu sendiri bro!

Persiapan yang umumnya dilakukan adalah proses casting, pembuatan schedule, pendanaan, dan pemilihan lokasi syuting.

Dalam proses casting, pemilihan aktor dan aktris yang tepat sangat membantu dalam menentukan sukses tidaknya film . Ini dikarenakan pemain film tersebut adalah "wajah" dari film yang dibintanginya (lihat poster bioskop). Pemilihan pemain ini juga tentunya harus berdasarkan karakter-karakter di dalam cerita yang akan dibawakan. Bahkan, jika salah dalam memilih pemain, misalnya saya jadi Peter Parker, film tersebut bisa saja dibenci dan mendapatkan banyak review negatif dari para audience nya.

Penjadwalan dan pemilihan lokasi juga hal yang penting. Jadwal yang baik dapat menghemat waktu, usaha dan biaya, sementara lokasi shooting yang baik dapat menambah kesan dari film tersebut. Disamping itu semua, perencanaan dana juga harus dipersiapkan karena semua kegiatan dari awal sampai akhir harus menyesuaikan dengan dana yang ada.

Tidak sampai disitu, pembuat film juga perlu memikirkan segala masalah yang akan muncul kedepannya dan mempersiapkan rencana B. Disaat yang sama, dia juga harus mempersiapkan aspek logistik sampai kreatif dari proses selanjutnya (production). Maka dari itu, sebuah perencanaan yang baik bisa membuat proses pembuatan film menjadi lebih hemat, baik dari segi waktu, usaha, dan pengeluaran.

3. Production

Tahap ini merupakan tahap eksekusi dimana segala material audio visual dikumpulkan. Dalam proses ini, akan ada banyak kru yang terlibat. Sang kamera juga akan dioperasikan untuk pertama kalinya. Dalam fase ini, pengambilan gambar harus sesuai dengan script dan storyboard yang telah dipersiapkan. Akan ada banyak masalah ditemukan disana sini. Permasalahan yang muncul juga harus sudah ada solusinya ketika tahap perencanaan, sehingga tidak boleh ada bentuk improvisasi di tahap ini (ingat, segalanya harus sesuai naskah). Disinilah teknik-teknik pengambilan gambar yang kita bicarakan di artikel ini berguna bro.

4. Post-Production

Post-Production adalah tahap pengolahan segala material yang sudah dikumpulkan pada tahap produksi. Tahap ini meliputi tahap penggabungan material, memilih shot terbaik untuk digunakan, membuang yang tidak perlu dan memastikan bahwa alur film masih pada jalur yang sama dengan naskah. Disini sang editor melakukan proses penambahan visual dan sound effek, serta soundtrack film. Pada tahap ini juga dilakukan koreksi warna (color correction) untuk menciptakan suatu nuansa dan menyeragamkan pewarnaan pada film dari awal sampai akhir. Walaupun terdengar sebagai beberapa langkah kecil, kegiatan tadi sangat berpengaruh kepada nuansa film yang nantinya kita tonton di bioskop.

5. Distribution

Fase ini merupakan fase akhir dimana film akan sampai di mata penonton. Dalam fase ini, yang sangat berperan adalah distributor film bro, karena segala bentuk distribusi dari film itu menentukan besar tidaknya penjualan film. Jaman sekarang, orang-orang tidak harus ke bioskop untuk menonton film. Ada juga DVD bahkan sekarang bisa dibeli lewat Internet (ehm). Jadi, akan menjadi penting untuk menjangkau semua media itu untuk distribusi maksimal dari film tersebut.

Nah, sekarang sudah jelas kenapa membuat film itu lama bro. Dengan membaca artikel yang bermanfaat ini saya harap kita menjadi lebih bisa menghargai jerih payah mereka sang pembuat film bro. Ternyata tidak segampang nonton film ya bro.. Hahahaha

Sekian dulu bro ceritanya

Akhir kata,
BYE

Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment