Friday, June 12, 2020

Inilah Alasan Kenapa Saya Tidak Membeli HP Keluaran Terbaru (Belum)

Alasan Tidak Membeli Ponsel Keluaran Terbaru
Setiap bulan ada saja ponsel terbaru yang keluar yang menawarkan fitur-fitur terbaru. 

Sangat banyak memang menurut saya bermanfaat,.

Tapi dengan segala macam fitur tersebut, kenapa saya belum ada keinginan untuk membeli ponsel baru, dan mengganti Redmi 4X kuno saya ?

Saya sendiri heran ya,  (Lho kok ??)

Sebegitu gencarnya orang-orang pada membicarakan spek, fitur, teknologi termutakhir ponsel.

Kenapa saya tidak ikutan rame juga ?

Jangan-jangan saya tidak normal ??

...

Nah, setelah saya bermeditasi mendalam, saya menemukan jawabannya.

Memutuskan untuk membeli ponsel baru ternyata harus memenuhi 2 syarat.

#1. Budget n Benefit

Saya tidak akan menyangkal, fitur-fitur ponsel jaman sekarang itu sudah sangatlah menggiurkan.

Tapi kalau dilihat lagi dari segi kebutuhan, saya rasa masih belum klop sama saya ya..

Kebanyakan ponsel jaman sekarang itu orientasinya ke gaming.

Sedangkan saya bukanlah seorang gamer PRO.


Jangan salah, duit selalu ada mas...

Tapi kalau ditanya, akankah saya menghabiskan duit 10 juta hanya untuk ponsel yang bisa dipakai untuk bermain game supaya lebih lancar ?

Jawabanya tidak sama sekali.

Dan mungkin jawaban kalian lain.



Saya jadi ingat dulu pas masih SMA, ketika zaman Blackberry merajai pasar ponsel di indonesia, sekitar tahun 2008 - 2011 an

Saat itu saya masih pakai Sony W810i, 

Ya ga cupu-cupu amat lah..

Dan saya pikir, kalau saya beli BB juga, apakah saya jadi auto-keren ?.

Pacar sudah punya, manis pula.

Komunikasi juga masih lancar tanpa BB. 

Tapi setelah munculnya Android, terutama pas keluarnya Samsung Galaxy Gio di tahun 2011 seharga 1,8 jeti, yang menawarkan sebuah ponsel layar sentuh dengan kemampuan multimedia yang dibilang lebih dari BB, tabungan saya langsung saya bongkar.

Tentu saja saya dibantu dengan suntikan dana dari dari sepupu sekaligus boss saya ketika training PKL, Pak Donal. (jaman high school cari duit susah mas)

Alhasil saya jadi orang pertama dengan Android di kelas yang bisa menonton video 480P Uncensored dengan layar colek dan lebih besar di ponsel.

Ahh.. masa-masa itu kalau diingat..

Oke-oke, cukup bernostalgia, mari kita lihat syarat yang satunya. 

#2. Ada kecacatan di ponsel lama

Kecacatan merupakan alasan utama seseorang untuk mengganti ponsel. Cacat ini bisa karena kecelakaan, atau faktor umur.

Kalau sudah sempat jatuh dan layar retak, walaupun kalian masih tetap bisa menggunakannya, pasti ada insting untuk mengganti layar, atau malah membeli ponsel baru (kecuali kalau kalian pegang flagship)

Tapi kalau penggunaan kalian apik-apik saja, jangan senang dulu. 

Masih ada yang namanya "Faktor U".

Seperti segala hal di dunia ini, pasti akan memudar seiring berjalannya waktu

Nah, biasanya hal yang paling pertama bermasalah adalah kapasitas batre.

Biarpun kalian pegang HP flagship sekalipun, batre yang dibenamkan di ponsel kalian tetaplah sama dengan batre HP middle-end kebawah, (dari segi teknologi cell nya ya..)

Dan performa batre akan selalu menurun dengan rate yang sama juga.

Kecuali ada penyebab lain lagi yang menambah pendek umur batre, seperti siklus charge, panas, dan sebagainya, tambah sial lagi.


Kalau diingat-ingat, pada era Android ini, saya hanya pernah pegang 3 HP, yaitu; Galaxy Gio, Galaxy Ace II, dan yang terakhir Redmi 4X.

Galaxy Gio tentu sudah jelas asal-usulnya.

Nah, kemudian saya beralih ke HP kedua, Galaxy Ace II di akhir tahun 2012, karena ingin upgrade ke arsitektur ARMv7, supaya bisa mendukung kebanyakan aplikasi keren di Play Store.

Yang terakhir, Redmi 4X sampai ke genggaman, ketika saya sudah bosan gonta-ganti batre Ace 2, sekitar di tahun 2017.

Sekarang, sampai saya menulis ini, saya masih bertahan di Redmi 4X.

Bukannya mulus mempesona, ponsel saya sekarang ini juga memiliki sebuah downside, yaitu kualitas rekaman audio yang noisy ketika gunakan mic eksternal.

Pokoknya buruk lah.

Saya tidak tau apakah ini disebabkan oleh upgrade Android 10, atau memang ada kecacatan fisik.

Sayang sekali saya terlalu malas untuk mencari tau, sekali lagi karena memang belum perlu.

Yap, jadi kesimpulannya saya tidak begitu terganggu dengan kecacatan HP saya sekarang.

Bottomline

Ponsel baru memang selalu menarik dan memikat.

Tapi maaf, ternyata masih belum menarik saya punya hasrat.

Kalau disimpulkan, semua dasarnya adalah kebutuhan.


Mungkin nanti ketika HP sudah bisa digunakan untuk mengambil video dengan Shallow Depth of Field (efek blur DSLR), baru saya berniat merogoh kocek.

Atau kalau Redmi 4X saya tiba-tiba rusak.

I don't know.

Or do I ?


Header: cookie_studio

Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment