Thursday, October 15, 2020

Aplikasi Membuat Animasi Di HP #3: Enak Bisa Kerja Dimana Saja ? Pikir Lagi Deh!

Aplikasi Membuat Animasi Di HP

Enak ya, kalo bisa ngasilin duit dari ngegambar dan buat animasi di HP.. 

Bisa kerja dimana saja..

Ga perlu repot-repot ke kantor lah, kehujanan lah, kepanasan lah.


Waktu kita sendiri yang atur, yang penting ada progress.

Prosesnya gampang, tinggal buka aplikasi di hp, langsung bisa gass, tanpa perlu booting komputer lagi.

Ga banyak ngabisin listrik, ga perlu install tablet gambar.

Sambil tiduran, sambil jongkok, semua gaya, bisa..

Praktis lah.


Tapi setelah dijalani, kok progress saya jadi lambat, bahkan mentok.

Bahkan saya malah jadi stress berkepanjangan, dan project jadi terbengkalai.

Apa yang salah ya?


Kerja Bisa Dimana Saja Dan Kapan Saja.
Tapi Kok Ga Kelar-Kelar Ya ?

Ternyata bisa kerja dimana saja dan kapan saja itu tidak semudah dan senikmat yang saya bayangkan.

Ada banyak godaan yang mengintai baik dari luar maupun dalam diri kita sendiri.

Keduanya sama-sama sulit dihindari, dan bikin project molor dari satu bulan yang saya targetkan.

Kesel ? Pastinya!


Tapi apa yang saya maksud dengan godaan luar dalam ?

Oke saya mulai menjelaskan dari godaan luar dulu, 


Godaan luar merupakan godaan yang berasal dari luu....
plis dong ah, BASI!

Saya jelaskan dengan sebuah contoh kasus saja.


Ternyata Seberapapun pentingnya pekerjaan yang saya lakukan di HP, dimata orang tetap saja saya dianggap sedang main HP

Sangat disayangkan sekali, pandangan yang masih melekat di lingkungan keluarga tersayang saya yang satu ini.

Saya curiga ini hal ini juga terjadi di mana-mana, dan telah memakan banyak korban 😂


Kalian tau kan, membuat animasi itu merupakan pekerjaan yang menjemukan dan melelahkan, sehingga harus dikerjakan secara konsisten untuk dapat menghasilkan hasil jadi.

Tapi, seberapa pun detilnya saya menjelaskan bahwa saya sedang bekerja melalui HP, orang sekitar saya menganggap kalau saya lagi santai, tidak melakukan apa-apa.

Akhirnya disuruh ini lah, disuruh itu lah.

Dianggap tidak penting lah

Dan wajar saja, konsep kerja dari "mainan" yang namanya HP itu tidak ada di zaman orang tua saya dulu.

Alhasil ide itu bullsh*t bagi mereka 


Dan ternyata tidak hanya terjadi ketika kerja di HP

Hal yang sama juga terjadi ketika saya menulis di blog ini.

Padahal sudah jelas-jelas mengetik, gitu kan, di depan laptop sambil dengerin lagu di headphone.

Bagi saya sudah kelihatan seperti orang penting, yang ga boleh diganggu.

Masih aja ada yang iri kalau saya "duduk" 


Bukannya saya ga seneng bantu-bantu orang lain

Hanya saja, interupsi model diatas itu menghancurkan proses kreatif, mas!


Ya, betul, tipe pekerjaan yang melibatkan kreatifitas sangat mencintai konsentrasi penuh dan membenci yang namanya interupsi.

Dan menurut saya ini beda dengan pekerjaan saya sehari-hari di hotel sebagai tukang checkin-in tamu atau Guest Service Agent dalam Front Office Department, yang mana ada task-list dan job sequence yang jelas, yang bisa kelar walau ada interupsi dari tamu (atau bos) yang mau ini itu.

Pokoknya tak ladeni, mas! (karena emang tugasnya demikian 😂)

Paling hanya meningkatkan kemungkinan kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi.


Saya tidak ngomong asal lho ya, 

Dalam buku yang ditulis oleh Cal Newport (seorang Associate Professor Terhormat Provost di Departemen Ilmu Komputer di Universitas Georgetown), yang saya kutip dari situs ethos3.com, dikatakan bahwa:

If you spend large portions of your day in a state of fragmented attention—where your regular workflow is constantly broken up by taking frequent breaks— this can permanently reduce your capacity for concentration.

Bahkan diperjelas lagi dengan penjelasan di situs tersebut, yang bedasarkan riset lebih lanjut oleh Dr. McPherson di tahun 2013, yang menyatakan bahwa mereka yang sedang dalam proses kreatif yang terus di interupsi, tidak hanya menghasilkan konten yang berkualitas rendah, namun juga dalam jumlah yang jauh lebih sedikit.

Dalam kata lain, jika kita terus diinterupsi, maka kita akan kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, dan tanpa konsentrasi, maka tidak ada kreatifitas, kualitas, dan produktifitas.


Wow, ternyata dampaknya sangat destruktif


Oke, itu satu godaan luar yang paling kerasa saya alami.

Adakah godaan luar yang lain ?

Banyak mas!,

Kalian cek saja di artikel Hal yang saya alami ketika membuat animasi di HP


Oke, lalu bagaimana dengan contoh godaan dari dalam?


Sering menunda.
Sedang mencari inspirasi, atau lagi prokrastinasi ?

Sebetulnya saya juga tidak terlalu paham dengan apa yang sering saya alami ini. Tapi yang jelas, dari pola yang saya amati, praktik menunda pekerjaan sangat sering saya lakukan


Sebelumnya, bagi yang belum tau, prokrastinasi merupakan kecenderungan seseorang untuk menunda sesuatu pekerjaan, yang anehnya kita sadar akan konsekuensi negatif dari penundaan tersebut, tapi tetep saja kita lakukan.

Sebetulnya, ini juga merupakan salah satu bentuk interupsi, namun karena munculnya dari dalam diri, saya bedakan lah dalam penjelasannya.

Menurut sebuah studi di tahun 2013 yang saya kutip dari The New York Times, Dr. Pychyl dan Dr. Sirois mengemukakan bahwa prokrastinasi dapat terjadi ketika timbul keadaan mendesak untuk memperbaiki mood daripada untuk menyelesaikan pekerjaan 

Jadi sebenarnya akar dari permasalahan menunda-nunda ini bukanlah ketidakmampuan mengatur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, melainkan kesulitan mengatur mood ketika ingin, atau sedang melakukan pekerjaan tersebut.

Entah ada yang engga asik dari pekerjaan tersebut (repetitif, sulit, atau akan melelahkan) atau ada hal mendalam seperti keraguan, ga PD, atau takut salah.

Alhasil kita akan beralih melakukan hal lain yang lebih menyenangkan, seperti cek FB, nonton video lucu di Youtube, main gitar, atau malah cuci piring (seperti saya). 

Yang jelas, prilaku pengalihan aktifitas ini bersifat rewarding, akan membuat kita senang dan memperbaiki mood kita juga. Sehingga dengan mood bagus, akan membuat kita lebih siap mengerjakan pekerjaan utama tanpa berat hati.

Eits, tapi jangan senang dulu mas,

Disinilah masalahnya.

Otak kita, kalau dikasih yang senang-senang, biasanya nagih lagi.

Sementara, asosiasi negatif kita terhadap pekerjaan utama yang kita hindari tadi masih tetap ada.

Ya, kalau kita merasa pekerjaan itu repetitif, atau sulit, ya masih berfikir demikian 

Akhirnya, kita cenderung akan menunda lagi ketika ketemu atau memikirkan hal sulit di pekerjaan kita tadi

Gitu aja terus, sampai kerjaan ga kelar-kelar, dan munculah stress.


Oke, sepertinya saya mulai melihat keterkaitan antara godaan luar dalam ini.

Seperti terjebak dalam lingkaran syaiton, yang mencegah kita untuk menyelesaikan pekerjaan.


Solusinya ?

Nah terus gimana ? 

Apa karena masalah diatas saya akan berhenti membuat video animasi di HP ?


Tentu tidak dong ya, 

Setelah saya berhasil mengenali permasalahan yang saya hadapi, saya cari dong solusinya.


Dan beruntung sekali, dalam proses mencari solusi tersebut, saya menemukan satu ide yang menyatakan dimana prokrastinasi terkontrol memberi efek bagus terhadap proses kreatif. (sebuah pembenaran yang TOP abis)

Adalah sebuah statement dari Aaron Sorkin, seorang kreator di acara televisi yang menarik perhatian saya saat itu.

You call it procrastination, I call it thinking.

Menurut dia, prokrastinasi dapat membantu kita dalam proses kreatif jika dimanfaatkan dengan baik.

Hal ini dikarenakan ketika diberikan sedikit waktu, otak kita bisa berpikir dengan jernih dan mampu menciptakan solusi dan ide baru.

Ternyata kebiasaan ini sebetulnya juga bisa membantu saya supaya bisa terus berkarya.

Ya tidak buruk-buruk amat lah.

Hanya saja perlu kesadaran supaya tidak menjadi penundaan berkelanjutan

Jadilah saya membuat formula untuk mengatasi permasalahan project yang mentok ini:

  • Untuk menghindari interupsi luar, cari waktu yang pas buat kerja.
    Waktu dimana kita bisa jamin minim interupsi, walau jadi berkorban tenaga sedikit karena waktu yang saya pilih adalah di malam hari ketika semua orang sudah tidur.
  • Untuk meminimalisir perasaan stuck yang biasanya berlanjut ke penundan, luangkan waktu untuk berdamai dengan diri sendiri, dan segera atasi mood yang lagi down.
    Coba ingat kembali kenapa kita ambil kerjaan ini. Yakinkan diri bahwa semua kerjaan pasti ada saja tantangannya, dan kita hanya perlu mengatasi tantangan kecil tersebut.
  • Kalau masih mentok, tidak apa-apa untuk melakukan prokrastinasi sedikit supaya mood baik lagi, tapi setelah itu pastikan balik kerja dan lihat masalah yang membuat kita stuck supaya ketemu solusinya.

    Seperti yang sudah dijelaskan diatas, prokrastinasi juga bisa di bawa ke hal positif, seperti menonton video di youtube untuk mencari inspirasi, sehingga muncul ide baru untuk menyelesaikan masalah dengan cara yg lebih efektif

    Coba juga breakdown kerjaan jadi beberapa task kecil yang achieveable, sehingga, bagi orang model saya yang ruwet, akan membuat diri jauh lebih tenang, dan tidak kagetan.

Nah itu dia usaha yang sedang saya jalani sekarang.

Mudah-mudahan mampu mengeluarkan saya dari lingkaran jahanam yang menghalangi saya menyelesaikan project-project kecil ini.

Semoga ini bisa bermanfaat bagi yang mengalami hal yang sama.

Oh iya, salam #Respect bagi para Animator, Graphics Designer, Web Developer, Video Editor, dan lain sebagainya, terutama yang berdomisili di Bali

Apa ? Kerja gampang ?
Tinggal duduk doang ?

Makan tuh Ambeyen
Kwkwkwkw

Bye !

Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment