Showing posts with label Teknologi. Show all posts
Showing posts with label Teknologi. Show all posts

Tuesday, May 25, 2021

Inilah Kenapa Kita Tidak Perlu Cari Pengganti Google Photos

Inilah kenapa kita tidak perlu beralih dari Google Photos

Mungkin tidak sedikit dari kalian yang sempat baca artikel saya mengenai perubahan kebijakan yang akan diterapkan Google awal Juni tahun 2021 ini.

Perubahan yang pastinya akan membuat kita sebagai penikmat cloud storage unlimited Google Photos mengerutkan kening dan berharap supaya semua berita tersebut hoax atau semacamnya.

Tapi setelah dipikir-pikir apakah dengan begini kita harus cari alternatif gratisan lainnya

Ternyata ngga juga gess..


Kenapa kita mesti stay sama Google Photos

Ada banyak alasan kenapa Google Photos merupakan layanan yang paling membuat nyaman.

Salah satunya adalah karena berbagai kemudahan yang ditawarkan tanpa harus membuat penggunanya pusing-pusing.

Misalnya saja proses backup otomatis sesuai folder yang kita tentukan.

Udah banyak yang tau kali ya..

Tidak ada hal yang mesti kita lakukan untuk proses backup tersebut, selain hanya setting folder di awal.

Sisanya, biarkan program yang bekerja.

Dan dalam sekejap, foto yang kita ambil di perangkat mobile sudah bisa diakses di semua perangkat, baik laptop, PC dan lain sebagainya.

Tapi nih, pengalaman Google Photos yang sebenarnya baru akan kita rasakan setelah proses backup ini selesai bro.


Photo Organizer terbaik

Fitur pencarian yang membuat kita serasa berinteraksi dengan manusia ini jarang banget kita temukan di layanan lain

Misalkan saja kita punya kenangan mendaki gunung beberapa tahun yang lalu.

Kita sebagai manusia yang tidak sempurna kan sering banget lupa akan tanggal kejadiannya, terus kita simpan fotonya dengan nama apa

Paling-paling kita hanya ingat deskripsi dan kejadian-kejadian aneh dalam kegiatan pendakian tersebut.

Nah, dengan Google Photos ini, hal yang perlu kita lakukan hanyalah mengetikkan hal yang berkaitan dengan foto tersebut.

Misalnya saja dengan kata kunci “Gunung”

Beres deh, semua foto yang ada hubungannya dengan gunung akan muncul seketika.

fitur pencarian Google Photos yang manjur

Layanan Google Photos ini juga mampu melacak tulisan dalam gambar.

Integrasinya dengan Google Lens memudahkan kita untuk mengambil informasi langsung dari gambar yang berisikan teks.

Nah, teks disini juga tidak harus berbahasa inggris, karena Google kan punya layanan translate juga.

Dengan begini, kita juga dapat dengan mudah menemukan foto yang memiliki teks yang sedikit tidaknya kita ingat.


Hal lain yang memberi sentuhan personal adalah Memories, atau dalam bahasa Indonesia disebut Kenangan

Fitur ini dengan so sweetnya mengingatkan kita terhadap foto kenangan beberapa tahun lalu, di tanggal yang sama dengan hari ini.

Belum lagi memories ini bisa berbentuk Animation, Themed Videos, Collage, dan fitur-fitur menarik lainnya yang dapat mengubah foto-foto yang membosankan menjadi lebih menarik dan nostalgic

Pokoknya belum ada layanan yang memberikan fitur-fitur sejenis pada versi layanan gratisannya.


Editing & Kolaborasi

Google Photos juga memiliki fitur editing photo yang dapat digunakan untuk melakukan retouch terhadap foto-foto yang sudah di backup.

Kita dapat memperbaiki pencahayaan, mengurangi noise, bahkan memberikan efek bokeh (portrait) untuk foto-foto kita supaya jadi lebih menarik.

Ya walaupun tool-tool editing nya masih basic, tapi cukuplah untuk memperbaiki foto-foto kenangan kita dan membuatnya semakin pop-out.

Tapi ada satu lagi nih, namanya fitur kolaborasi.

Biasanya kan agak sulit tuh kalau kita minta foto-foto hasil jepret sama temen, habis hangout kemana gitu..

Nah dengan Google Photos ini, semua dipermudah.

Kita tinggal invite beberapa orang yang bisa diajak collab foto, abis itu tinggal sync foto ke satu folder.

Satu folder ini akan selalu auto-update kalau ada temen kolab yang nambah foto kesana.

Dan tidak lupa, semua member memililki akses terhadap folder tersebut.

Sekarang coba bayangkan kita kolab sama pasangan masing-masing.

Kenangan dari awal ketemu sampe nikahan dan punya keturunan terdokumentasi dengan baik secara kronologi!

Fitur dambaan banget!


Nah, itu dia beberapa fitur kunci yang saya rasa tidak ada di layanan sejenis lainnya.

Yah, walaupun dalam akun freenya Google hanya memberikan storage 15 GB, tapi saya rasa sementara ini itu cukup.

Kita hanya perlu jadi agak selektif dalam mempertahankan media yang ada di akun tersebut.

Yang tidak terlalu penting, ya dihapus saja.

Atau kalau ada duit yang perlu dibelanjakan, kalian bisa setor ke Google tuh Rp. 269.000 per tahun, untuk storage sebesar 100GB di tahun tersebut.

Demi kenyamanan, bayar duit segitu sebanding dong ya..

Mungkin tidak sedikit dari kalian yang sempat baca artikel saya mengenai perubahan kebijakan yang akan diterapkan Google awal Juni tahun...

Tuesday, April 27, 2021

Inilah Kenapa Apple M1 Bakal Memulai Era Baru Di Dunia Komputer Desktop

Apple M1 bakal memulai era baru di dunia komputer desktop

Baru-baru ini banyak orang membicarakan perceraian Apple dan Intel dengan munculnya chip silikon besutan Apple bernama M1

Chip ini digadang-gadang merupakan gebrakan besar di dunia komputer desktop saat ini.

Segala kelebihannya dibanding kompetitor, bahkan mantan partnernya (intel), diumumkan dengan lantang, melalui WWDC 2020

Tapi kenapa repot-repot, Apple ??


Lambatnya Intel Dalam Berinovasi

Setelah sekian lama menjadi penguasa pasar dalam dunia microprocessor, Intel sepertinya terlalu PD akan posisinya selama ini.

Ya, gimana enggak sih, sudah kurang lebih 30 tahun mendominasi pangsa pasar CPU, siapa yang tidak ngembang kepalanya, coba..

Tapi dalam masa-masa jayanya tersebut, bisa dibilang inovasi yang dilakukan Intel malah kian melambat.

Ya, dari awal core2duo yang saya miliki di tahun 2008, sampai rilisnya i9 sekarang, kesannya intel masih gitu-gitu aja..

Ga ada yang Wow, gitu

Hal ini juga sempat dikeluhkan Apple ternyata.

Dan saya yakin banyak produsen lain mengeluhkan hal yang sama.

Walaupun banyak kritik yang masuk nih dalam masa perlambatan inovasi itu, anehnya dari Intel belum ada respon serius untuk menanggapi hal-hal tersebut.

Mungkin karena mereka masih terbuai dengan kesuksesannya selama ini.

Nah, setelah posisinya digoyang AMD dengan processor Ryzennya sejak tahun 2018, mereka masih aja dengan sikapnya yang sok cool gitu

Hingga kini Intel mendapatkan pukulan telak setelah diceraikan dan dibanding-bandingkan oleh mantannya partnernya sendiri

Baru deh mereka kebakaran jenggot.

Sampai-sampai akhirnya Intel ganti CEO di bulan Februari 2021 kemarin.

Dan tau apa yang mereka lakukan setelah tau hal tersebut ?

Bikin iklan ngejek Apple. 

Briliant!


M1: transisi Apple untuk sebuah ekosistem yang solid

Sebetulnya gerak-gerik Apple untuk beralih ke ARM bisa ketebak tujuannya.

Yaitu disamping untuk membuat chip yang dapat dikontrol penuh pengembangannya supaya sesuai dengan visi perusahaan, hal ini juga bertujuan untuk membuat suatu ekosistem yang unified, dengan penggunaan arsitektur yang sama disemua perangkatnya.

Nantinya, semua aplikasi yang ada di iPhone dan iPad, akan dapat dijalankan di MacOS.

Ini berkat arsitektur ARM yang sama yang digunakan di semua perangkat Apple tadi.

Bukan konsep yang baru memang..

Dulu di tahun 2016, ketika Google diam-diam mengembangkan OS baru bernama Fuchsia, konsep ini sudah terdengar, walau bukan merupakan statement resmi dari Google itu sendiri.

Tapi apakah Fuchsia dan Chip M1 itu pendekatannya sama ?

Tentu tidak.

Ketika Google masih berkutat di software, Apple sudah berani bermain hardware dan menantang pemain lama di bidang  tersebut.

Bahkan tak tanggung-tanggung, menggunakan teknologi fabrikasi terbaru, 5nm. 

Seperti apa yang mereka selalu katakan, mereka berani menantang status quo.

Dan ini, percaya atau tidak, membuka segala kemungkinan yang tidak terbatas!


Permulaan Era Baru

Dengan diluncurkannya M1, Apple mencoreng wajah Intel, yang kerjaan utamanya ya,.. membuat mikroprosesor

Seolah Apple sedang berkata kepada Intel "Eh, ngapain aja lu selama ini ? Gak becus!"

Tapi ternyata kesialan intel tidak sampai disitu.

Setelah melihat kedigjayaan Apple saat merilis M1, Nvidia ngikut dengan memulai project CPU berbasis ARM bernama Grace.

Apple telah membuktikan bahwa ARM mampu menyaingi performa X86 yang mendominasi pasar selama ini.

Dengan begini, semua pemain seperti Samsung, AMD, dan produsen lainnya mungkin akan mengikuti jejak yang sama.

Percaya atau tidak, bakal ada gebrakan besar lainnya dalam beberapa tahun kedepan!

Dan ini bakal menjadi persaingan pasar yang lebih kompetitif, yang akan mendorong inovasi komputer desktop lebih jauh lagi!

Baru-baru ini banyak orang membicarakan perceraian Apple dan Intel dengan munculnya chip silikon besutan Apple bernama M1 Chip ini ...

Monday, April 26, 2021

Apa Sih Vulkan ? dan Apa Bedanya Dengan OpenGL ?

apa itu vulkan, dan apa bedanya dengan opengl

Semenjak awal dirilisnya android Nougat sekitar awal tahun 2016, ada sebuah fitur yang digadang-gadang bakal menjadi gebrakan baru di dunia gaming.

Yap, betul.

Vulkan API.

Banyak yang sudah tau mengenai apa itu Vulkan, tapi lebih banyak lagi yang tidak mengenalnya.

Sebetulnya apa sih Vulkan itu ? Kenapa sampai seheboh itu ?

Vulkan merupakan salah satu Graphics API, sama seperti OpenGL dan Direct3D. 

Lho terus kalau sama, kenapa dibuat beda ?

Nah, mari kita bahas.

Dulu, saat munculnya OpenGL versi 3.1, perbedaan terhadap versi pendahulunya yaitu versi 2.0 sangatlah jauh.

Tampilan yang dihasilkan oleh OpenGL versi 3.1 begitu memukau dan banyak efek grafis yang mana belum mampu dibuat oleh versi pendahulunya.

Tapi transformasi ini bukannya tanpa efek samping.

Malah dengan adanya penambahan kemampuan ini, OpenGL3.1 jadi jauh lebih berat ketimbang OpenGL 2.0.

Begitu beratnya, terkadang game sampai tidak dapat dimainkan.


Wah, kalau begitu bukannya mending balik ke OpenGL 2.0 ?


Iya betul, tapi disinilah Vulkan memainkan perannya.

Vulkan menjanjikan kualitas gambar setara OpenGL 3.1 dengan performa yang bisa dibilang malah lebih baik.

Tapi Bagaimana mungkin ?

Kalau dilihat dari cara kerjanya, singkat kata Vulkan itu lebih efisien.

Udah, itu aja.

OpenGL yang kita kenal selama ini ternyata pada awalnya didesain untuk single-core cpu, alias cpu ber-inti tunggal.

Operasinya juga hanya bisa diselesaikan secara berurutan.

Beda dengan Vulkan, yang mana support multithreading lebih baik, dan mampu memaksimalkan performa dengan memanfaatkan semua core atau inti dari processor.

Hasilnya ialah tingkat penggunaan CPU yang lebih rendah karena task yang disebar ke semua inti processor.

Terus apa manfaatnya bagi game pada smartphone?

Sudah jelas.

Dengan konsep kerja yang demikian, Vulkan akan mampu membuat processor lebih adem.

Batre yang digunakan juga akan jadi lebih awet.

Bahkan tidak menutup kemungkinan, game pada android kedepannya akan semakin gila dalam hal grafis.

Tapi apakah ini semua hanya teori ?

Awalnya saya juga ragu dengan Vulkan ini.

Tapi setelah test benchmark dan main PPSSPP dengan renderer Vulkan di hp kentang saya, baru saya percaya.

pada benchmark 3dmark vulkan unggul signifikan


Pada benchmark, Vulkan sangat unggul baik pada overall score dan API overhead.

Sementara, performa pada game yang saya mainkan saat itu, hampir mencapai 2 kali lipatnya.

Bayangkan.

Tentu saja saya sadar ini tergantung dari game dan device itu sendiri.

Namun, jika melihat dari konsep kerjanya, saya yakin ini akan menggeser OpenGL dalam hal gaming di android dalam waktu dekat.

Buktinya saja PPSSPP sudah menggunakan Vulkan sebagai renderer bawaan (default), tapi tetap menyematkan OpenGL untuk jaga-jaga.

Cukup menyakinkan.

Tapi pasti beberapa dari kalian masih akan bertanya-tanya,

Adakah kelemahannya ?

Dari segi performa, saya rasa tidak.

Tapi..

Vulkan API masih tergolong baru di lingkungannya.

Masih dalam tahap pengembangan aktif.

Tentu saja ada beberapa perangkat yang tidak support.

Atau malah suport namun dengan driver yang bermasalah.

Game yang support Vulkan secara native juga tidak sebanyak OpenGL.

Tentu saja hal ini akan berubah dikemudian hari, seiring dengan berjalannya waktu.

Update 2020

Vulkan versi 1.2 telah dirilis, dan merupakan Major update kedua yang telah mengintegrasikan 23 ekstensi tambahan ke base standarnya. 

Nah, fitur tambahan ini terbukti meningkatkan peforma graphics API ini, dan membuatnya lebih fleksibel serta lebih kompatibel. 

Jadi semakin penasaran saja perkembangannya beberapa tahun kedepan.. 😆



Nah, itu dia sedikit bahasan tentang Vulkan API.

Untuk kalian yang ingin pasang Vulkan di smartphone, kalian bisa baca artikel Cara pasang Vulkan  di Android

Ngomong-ngomong, pasti masih banyak pertanyaan di benak kalian yang belum terjawab.

Atau malah ada pendapat lain?

Kalian bisa share pertanyaan tersebut di kolom komentar, kali aja saya bisa bantu :)
Semenjak awal dirilisnya android Nougat sekitar awal tahun 2016, ada sebuah fitur yang digadang-gadang bakal menjadi gebrakan baru di du...

Tuesday, April 13, 2021

Nikmatnya Menggunakan TAB Android Murah Berkualitas Pengganti Laptop Ini!

Tab Android Pengganti Laptop

Tab Android, jika dibandingkan dengan laptop tentu kalah jauh dari segi performa mentah.

Kecuali jika Tab Android kalian ditenagai chip ARM M1 milik Apple yang katanya menyaingi processor intel i7 itu..

Tapi, ternyata ada banyak sisi lho yang dimenangkan oleh Tab Android di dalam kompetisi perangkat penunjang kerja terbaik.

Penasaran ? Mari kita simak!


Pengalaman memakai Tab Android sebagai pengganti laptop

Saya yang dulunya biasa menggunakan laptop standar 15 inchi-an untuk bekerja, sempat dibuat jatuh cinta dengan ringkasnya desain sebuah netbook berukuran 10 inchi.

Adalah Samsung N150, sebuah netbook yang menyertai saya dari awal dibangunnya blog ini.

penampakan netbook paling gagah dikelasnya


Gampang dipakai, compact, kemana-mana tinggal masukin tas slempang

Pas mau ngeblog lagi, tinggal dibuka.

Panas juga tidak begitu terasa ketika  ia melakukan tugasnya. 

Ga berisik juga lah..


Nah, singkat cerita, kesenangan saya menggunakan Netbook Samsung N150 tersebut harus berakhir di tahun 2018. 

Sang legenda harus dimuseumkan 

Bukan karena mesinnya mati, tapi karena layarnya yang sudah tidak berfungsi.

Yah, balik lagi dong pakai laptop segede gaban yang ga muat di tas slempang saya.

Rasanya itu seperti kebebasan yang direnggut, men!

Jadi males lagi deh..


Nah, seperti yang kalian tau, saya merupakan orang suka hal-hal simpel

Dengan adanya TAB S6 Lite yang saya miliki mulai tahun 2020, rasanya kebebasan yang hilang itu kembali saya dapatkan.

Sebetulnya banyak sih ada tab Android besutan Samsung yang lebih murah dan sama-sama memiliki S-Pen, contohnya Galaxy Tab A 2019 with S-Pen.

Tapi saya terlanjur kecantol sama Tab S6 Lite..

Dan sekarang ngeblog dan segala aktifitas digital saya jadi lebih asik dengan TAB desktop jadi-jadian ini

Bahkan jauh lebih asik dari pengalaman yang diberikan netbook terakhir saya.

Tapi lebih asik bagaimana ?

Karena hal-hal berikut gess..


Desktop Tab Android tidak perlu dimatikan, jadi tidak ada proses booting yang membosankan

Sebetulnya salah satu hal yang membuat saya males ngeblog pagi-pagi adalah proses booting laptop.

Enggak tau kenapa ya, males aja gitu..

Bayangkan, untuk sekedar nulis saya harus ngidupin laptop, nunggu booting, login dan ketik password, tunggu desktop environment selesai terload dengan aplikasi-aplikasi yang auto start, baru deh bisa nulis..

Terus kalau lagi buru-buru, proses shutdown atau sleep lumayan makan waktu hingga laptop tersebut benar-benar bisa dimasukkan ke tas.


Pernah suatu hari saya harus buru-buru ke kampus...

Saya matikan dong itu netbook, terus rencananya dimasukkan ke tas

Ya betul, saya lebih memilih shutdown ketimbang sleep dengan menutup lid karena kapok kejadian netbook hidup selama di dalam tas

Nah, lanjut cerita, ketika selesai mandi dan siap-siap segala macem, eh si netbook ini ternyata belum mati juga..

Saya positif dong ya, kali aja dia lagi proses apa gitu.

Saya tunggu lah, sambil ngangetin motor..

Ternyata setelah lima menitan, belum juga mati

Pada akhirnya, hard-shutdown merupakan jalan terbaik bagi kami berdua (dipaksa mati dengan menekan tombol power selama beberapa detik)

Wah, kalau sering-sering begini harddisk bakalan cepet metong dong...


Nah, kehidupan terbalik 180 derajat setelah saya pegang TAB S6 Lite yang simpel, ringkas dan secara umum lebih adem.

Walau lagi nyala pun, ga masalah tuh dimasukin ke tas.

Mau nulis ? tinggal ambil keyboard, lalu teken tombol keyboard sembarang, udah langsung ke tampilan desktop dengan Chrome yang siap dibuka.

Thanks buat fitur face recognition unlock, saya jadi ga perlu ngetik password lagi.

Kalau sedang buru-buru, ya tinggal langsung masukin aja tanpa khawatir perangkat lagi ngeluarin panas lewat kipasnya..

Orang ga ada kipasnya juga.. 

Hahahaha..


Daya yang digunakan TAB lebih rendah, dan daya tahan batre lebih lama

Sungguh gess, tidak ada yang lebih melegakan kalau tau bahwa perangkat yang kita gunakan untuk kerja sehari-hari itu ternyata lebih hemat energi.

Untuk konsumsi daya, Samsung TAB S6 lite milik saya rata-rata memakan sekitar 6.99 Watt dengan maksimum daya 8.79 Watt ketika beban kerja intens.

Penggunaan Daya Tablet Android dibanding Netbook
Tabel perbandingan konsumsi daya antar Tablet
sumber : Notebookcheck.net


Pada iPad 7 2019, daya rata-rata yang digunakan adalah sekitar 11.3 dengan maksimal di 12.5 Watt ketika diberikan beban kerja yang berat.

Nah, sekarang bandingkan dengan netbook Samsung N150 saya tadi yang ternyata idle saja sudah makan 8.3 Watt.

Penggunaan Daya Tablet Android dibanding Netbook
Konsumsi daya Netbook Samsung N150
Sumber : Notebookcheck.net


Kalau diberikan beban kerja yang lebih berat, netbook tersebut bisa makan daya sebesar 15.7 Watt.

Hampir dua kali lipat dari TAB S6 Lite.

Dua kali lipat itu cukup besar bagi penggunaan jangka panjang lho.

Lumayan..

Sekarang bayangkan lagi penggunaan Laptop Notebook yang notabene menggunakan daya lebih besar dari netbook.. 

Wuiihh..

 

Nah, ternyata disamping lebih hemat energi, daya tahan batrenya itu bisa sampai setengah hari lho, walau digunakan untuk aktifitas yang lumayan berat seperti ngegambar intens contohnya.

Ya, setengah hari untuk gambar bagi saya bagus banget, kalau batre habis ya tinggal charge.

Lagian ngegambar setengah hari itu pasti kita udah capek banget.

Tab di charge, kita juga istirahat men..


Tapi kalau cuman blogging ya bisa sehari - dua hari tanpa charge.

Itupun dengan Samsung DEX (mode desktop) yang aktif.

Mode tablet mungkin bakal lebih awet lagi..


Lupa bawa charger? Tenang, yang punya buanyak..

Pernah saya ketinggalan charger laptop ketika buru-buru ngampus (buru-buru mulu ah..)

Alhasil ketika batre drop, kita hanya bisa bengong sambil berpikir adakah temen yang punya charger sejenis..

Paling ujung-ujungnya malah minjem laptop orang..

netbook & charger yang harus selalu bersama..
ps: mahasiswa jaman dulu sering bawa extension cord (colokan) kemana-mana untuk menunjang produktifitas


Kan gengsi lah ya.. apalagi laptop temen itu ternyata isinya aneh-aneh, bikin saya males ngerjain tugas atau bahkan blogging (karena teralihkan)

Dibandingkan ketika sekarang saya pakai TAB, saya malah pede ga bawa charger.

Kan yang pakai HP dengan konektor USB-C banyak jaman sekarang.

Tinggal mengejitkan alis aja gess..


Bisa dibuat lebih ergonomis

Karena TAB yang berdiri sendiri dan bisa dipisah dengan keyboardnya, memungkinkan kita untuk mencari posisi yang lebih nyaman buat leher dan lengan dan tangan.

Untuk posisi tab, kita bisa buat sedikit lebih tinggi sesuai dengan level mata supaya leher tidak nunduk-nunduk

Kemudian untuk keyboard diletakkan di meja yang sejajar dengan perut yang membuat lengan atas dan bawah pada posisi istirahat dengan siku yang menekuk 90 - 100 derajat

ilustrasi posisi ergonomis


Hasilnya badan jarang ada yang sakit, produktifitas pasti meningkat!

Coba kalian lakukan itu pada laptop, posisikan layar lebih tinggi.

Paling keyboard juga ikutan tambah tinggi, lalu tangan kalian cepat pegal.

Ujung-ujungnya ya harus nambah keyboard eksternal pada laptop, yang membunuh portabilitas laptop itu sendiri.


Akses ke Playstore dengan banyak aplikasi dan game yang oke

Saya pikir akan ada banyak orang yang tidak setuju dengan pendapat saya yang satu ini.

Saya pun awalnya berpikir demikian, karena orientasi saya bukanlah gaming, tapi kerjaan.

Program utama yang saya gunakan juga tidak banyak, hanya browser seperti chrome, video editor seperti Rush dan VN, Krita buat gambar digital, dan beberapa aplikasi Office.

Nah, untuk setup saya kalian bisa baca lebih jauh di artikel Setup & Aplikasi TAB S6 Lite yang Dapat Membuat Kamu Lebih Produktif

Tapi ketika kalian bosan kerja, tab ini juga merupakan perangkat rekreasi yang baik dengan berbagai pilihan game dan aplikasi yang dapat membuat mood kalian pulih kembali.

Dengan adanya playstore di perangkat ini, juga akan membuka berbagai kemungkinan kedepannya.

Contohnya saja aplikasi Krita yang sekarang masih di tahap early access.

Seperti yang kalian tau, krita merupakan software digital painting di desktop yang kemampuannya tidak bisa diragukan

Dan sekarang aplikasinya ada di Playstore!

Tidak kebayang lagi beberapa tahun kedepan, mungkin Tab Android bakal support aplikasi yang memiliki fungsi seperti After Effect ? ga ada yang tau..


Tab Android, jika dibandingkan dengan laptop tentu kalah jauh dari segi performa mentah. Kecuali jika Tab Android kalian ditenagai ...

Thursday, November 26, 2020

Pasang Internet Wifi Dirumah atau Paket Data Seluler Mifi? Pilih Yang Mana ?

Kelebihan dan kelemahan mobile vs fixed broadband

Pada suatu pagi, saya sedang terlelap tidur.

Habis kerja malem kan, biasa..

Tiba-tiba, 

Dug dug dug!! "Permisi !!"

Kaget kan??!, bangunlah saya, karena saya kira itu Polisi

Eh, taunya mbak-mbak sales provider internet ternama, nawarin pasang WiFi dirumah.

Yaelah,

Mulut tiada terkontrol, saya keceplosan deh bilang..

"Mbak, HP saya sudah ada internetnya"

Kasihan banget ya saya.. 😌

Wifi vs Mifi ?

Mengingat kejadian di atas, saya jadi kepikiran.

Kenapa sih jaman sekarang masih ada yang nawarin internet model kantoran gitu ke rumah-rumah   ?

Internet HP sekarang kan udah kenceng, bisa dibawa kemana-mana pula.

Terus kalau emang mau pasang internet rumahan kan ribet, isi install ini, itu..


Sejujurnya saya juga ada pengalaman kurang asik sama salah satu provider internet rumahan.

Udah bayarnya mahal (bagi anak kuliahan dulu)

Terus gangguannya bisa berhari-hari, 

Susah komplain, mau dicabut malah jadi makin ribet.

Jadilah saya menolak mentah-mentah (dengan santun) tawaran mbak-mbak sales tadi karena kapok.


Tapi tenang, kali ini saya tidak akan menjustifikasi semua provider Internet rumahan bedasarkan pengalaman saya dulu

Bisa saja emang saya yang dulu lagi sial, kan ?..


Oke balik lagi ke bahasan kita hari ini.

Hmmm..

Sebetulnya istilah yang lebih tepat buat judul itu "Mobile Broadband vs Fixed Broadband" kali ya ?

Tapi ga apa lah, asal kita sama-sama ngerti maksudnya.

Mobile broadband itu  jaringan internet yang umumnya digunakan perangkat seluler (melalui SIM card), sedangkan fixed broadband itu yang biasanya internet berbasis kabel seperti ADSL, Fiber Optic, etc (kadang ada wifinya juga) yang dipasang di rumah-rumah atau kantoran.

Sebetulnya mana sih yang lebih baik ?

Eits, sebelum kita jawab yang satu ini, ada baiknya kita tau dulu kelebihan dan kekurangan setiap jaringan


Keuntungan memiliki Internet berbasis kabel (Fixed Broadband)

Nah, setelah saya telusuri data dari berbagai  sumber, ternyata pada jaman sekarang pun fixed broadband masih eksis dengan kelebihannya jika dibandingkan dengan mobile broadband, seperti:
  1. Ping / Latensi yang kecil dan cenderung stabil
  2. Data transfer yang relatif lebih cepat
  3. Limit download (Kuota) yang lebih besar, bahkan ada yang Unlimited bebas FUP
  4. Harga lebih murah (per Gigabyte)
Perbandingan kecepatan dan stabilitas internet global per Oktober 2020
Perbandingan kecepatan dan stabilitas internet global per Oktober 2020


Nah, bagi kalian yang tidak terlalu terbiasa dengan istilah-istilah yang cukup mengintimidasi ini, saya jelaskan sedikit yang saya tau.

Ping disini sebuah utilitas untuk menguji jaringan dari dua buah perangkat yang terhubung, yang dalam hal ini perangkat kita dengan sebuah server.

Cara kerjanya perangkat kita mengirim data berupa paket ke server, kemudian tinggal menunggu respon dari server tersebut.

Waktu yang dibutuhkan untuk ping ini dikirim dan kembali diterima oleh perangkat kita, itulah yang disebut latency dan diukur dalam millisecond (seperseribu detik)

Semakin kecil angkanya, semakin baik kualitas koneksinya.

Perbandingan kecepatan dan stabilitas mobile dan fixed broadband di Indonesia
Perbandingan rata-rata kecepatan dan stabilitas mobile vs fixed broadband
di Indonesia

Nah, untuk kecepatan data transfer, sebetulnya ini sangat tergantung dari berbagai faktor, seperti lokasi dan jumlah pengguna di jaringan yang sama. 

Tapi, pada umumnya, konektivitas model ini lebih cepat dari 4G, seperti informasi yang tampil pada gambar diatas.

Kemudian untuk harganya, dengan menggunakan fixed broadband kalian akan mendapati harga per Gigabyte yang lebih murah, karena kebanyakan penyedia memberi opsi unlimited, bahkan bebas FUP.

Kelemahan Fixed Broadband 

 
Namun, dengan berbagai kelebihannya itu, Fixed line juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
  1. Instalasi fixed, tidak bisa dibawa kemana-mana
  2. Biaya langganan kurang fleksibel dibandingkan dengan besaran harga paket internet mobile. 
Memang dari segi fleksibilitas, fixed broadband jauh ketinggalan dari mobile broadband. 

Ya memang mau bagaimana lagi? mau bawa modem, router + kabel-kabelnya pas keluar rumah ? (emang bisa ??)

Dari harga paketnya pun kita tidak bisa kontrol sesuai pemakaian kita, berbeda dengan mobile broadband yang bisa kita pilih paket yang sesuai penggunaan kita perbulan.

Jatuhnya, biaya langganan perbulan akan terlihat lebih mahal bagi mereka pengguna internet biasa yang hanya ingin main sosmed dan nonton youtube.


Nah, bisa kita lihat sebetulnya Internet tipe ini lebih cocok bagi mereka dengan mobilitas yang terbatas yang membutuhkan data transfer tinggi (streamer), latency kecil (online gaming, video conference), dan downloaders-downloaders yang hobi nyedot siang malam (leecher / seeder).

Kelebihan memiliki Mobile Broadband

Dengan jaringan 4G yang makin luas, serta munculnya teknologi baru 5G, sepertinya semakin mengaburkan perbedaan antara mobile dan fixed broadband, walau kenyataannya secara umum mobile broadband kalah dari segi kualitas dan kecepatan transfer.

Tapi ada beberapa bidang yang dimenangkan oleh mobile broadband ini seperti:
  1. Portabilitas, koneksi Internet dimana saja dengan cakupan yang luas
    Koneksi internet pada beberapa area yang bahkan belum ada jaringan Fixed Broadband 
  2. Terbebas dari kabel-kabel dan instalasi + extra fee yang ribet
  3. Harga yang kompetitif
  4. Fleksibilitas penggunaan dan pembelian paket, bayar hanya ketika mau pakai.
Seperti yang kita duga, mobile broadband menang di sisi portabilitas serta fleksibilitas dibanding dengan fixed broadband, sehingga konektivitas jenis ini sangat cocok bagi mereka yang sering pindah-pindah (bepergian), dan pengguna internet kasual yang hanya nonton Youtube dan main sosmed.

Bagi yang hobi nge-blog seperti saya juga sangat dimudahkan dengan adanya Mobile Broadband ini, karena saya bisa tetap mengerjakan pekerjaan saya dimana saja.

Kelemahan Mobile Broadband

Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki mobile broadband, sayangnya sampai saat ini masih ada beberapa hal yang menjadi kelemahan mobile broadband, seperti:
  1. Biaya perbulan yang kadang jadi lebih mahal dibanding Fixed Broadband ketika penggunaan melebihi yang kita duga.
  2. Latency yang lebih tinggi, membuat konektivitas ini kurang oke untuk bermain game online 
  3. Stabilitas sambungan yang lebih rendah, sangat dipengaruhi cuaca dan lokasi.
Ketiga poin kelemahan diatas pernah menyiksa saya dengan sangat sadis. 

Ini terjadi ketika saya menggunakan operator seluler sebelumnya.

Kalau sekarang sudah beda, jaringan oke, harga oke, kecepatan juga oke.

Bahkan ketika quota habis, pulsa saya tidak kesedot ketika saya kebablasan memakai Internet.

Jadi hal ini sangat dipengaruhi oleh operator seluler beserta jumlah pengguna pada jaringan yang sama, sehingga kalian harus jeli ketika memilih operator untuk mobile broadband kalian.




Nah, itu dia sekilas tentang kelebihan dan kekurangan antara Mobile Broadband dan Fixed Broadband.

Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya sulit bagi saya untuk memutuskan menggunakan Fixed Broadband.

Ini dikarenakan kebutuhan saya yang lebih menuntut portabilitas dan fleksibilitas tinggi.

Kebutuhan kalian mungkin beda.

Tapi, jangan jadikan perbedaan itu sebagai alasan bermusu... eits, sudah beda jalur

Sekian. 👏👏👏
Pada suatu pagi, saya sedang terlelap tidur. Habis kerja malem kan, biasa.. Tiba-tiba,  Dug dug dug!! "Permisi !!" Kaget ka...

Sunday, August 30, 2020

Hati-Hati! Jangan Sampai Jadi Buta Gara-Gara HP! Begini Cara Mencegahnya !

Cara ampuh mencegah mata rusak karena HP

Halo gengs, para gamer dan smartphone addict (baca: Pecandu Smartphone) sekalian..

Jaman sekarang, perangkat digital sudah merajalela nih.

Siapa sih yang kemana-mana engga bawa HP ? Pasti bawa dong ya..

Ntar malahan dikira "katrol" lagi.

Nah, dengan perangkat yang kita kantongi itu, berapa lama kalian habiskan untuk sekedar membuka kunci, main game, atau main sosmed perhari ?

Pernah tidak matanya serasa sepet, seperti kurang tidur gitu ?

Atau malah matanya serasa kesedot ? 

Hati-hati lho mas...

hmmmm...

Era Digital dan Degradasi Mata

Kalian tau tidak, waktu yang dihabiskan rata-rata orang pada umumnya untuk bermain game di ponsel itu adalah 3 jam per hari.

Kalau dilakukan nonstop, itu sudah lebih dari batas dua jam yang dapat menyebabkan eye strain atau ketegangan mata.

Nah, eye strain ini ibarat sinyal yang diberikan tubuh untuk memberitahu kita kalau kita sudah "overdosis" ngelihat layar perangkat kita, dengan serangkaian gejala seperti ; 
  • pengelihatan kabur
  • mata merah karena hp
  • mata kering dan/atau gatal
  • sakit kepala
  • leher dan pundak kaku/nyeri
Hayo, yang pernah ngerasain..

Masalah - masalah tersebut akan lebih tinggi kemungkinannya untuk muncul karena ;
  • pencahayaan yang kurang
  • pantulan cahaya luar (refleksi) pada monitor
  • postur badan yang kurang tepat, seperti membungkuk
  • jarak pandang yang tidak direkomendasikan ( < 40 cm)
  • masalah pengelihatan yang belum diobati
Biasanya nih, bagi mereka yang merasakan gejala seperti diatas akan merasa mendingan setelah berhenti menggunakan perangkat digitalnya, baik sekedar beristirahat sebentar, atau menyudahi pekerjaannya di saat itu juga.

Tapi bagi beberapa individu, tidak jarang juga gejala ini tetap berlanjut, 

Nah, pengalaman saya nih, rabun jauh merupakan salah satu kondisi yang istilahnya nempel terus, walau kita sudah beristirahat setelah bekerja atau main di depan layar dalam waktu yang lama.

Untungnya yang saya alami masih tergolong ringan (rambu-rambu dijalan masih kelihatan).

Jika tidak dilakukan tindakan, kondisi ini akan terus memburuk seiring penggunaan perangkat digital kita, atau seiring bertambahnya screentime.

Atau yang lebih menakutkan,..

Penyakit mata progresif yang mengarah ke kebutaan

Rabun jauh saja, jika sudah lebih dari -2, lumayan mengganggu lho.

Tapi ternyata resiko menatap layar monitor terlalu lama tidak hanya sampai di situ.

Ada bahaya yang lebih "menegangkan" yang mengintai kita para pecandu gatget.

Salah satu diantaranya adalah Glaucoma, sebuah kondisi progresif yang dapat mengarah ke kebutaan.

Penyakin ini sendiri merupakan penyakin yang lebih umum ditemukan pada orang lanjut usia, yang terjadi ketika saraf optik mata mengalami kerusakan.

Penyebab dari penyakit ini juga masih belum diketahui secara pasti, namun dalam British Journal of Ophtalmology, Dr. Mayasuki Tatemichi mengemukakan bahwa bekerja dengan komputer dalam jangka waktu yang lama bagi mereka yang memiliki myopia (rabun jauh) kemungkinan besar dapat meningkatkan resiko kelainan bidang visual yang berkaitan dengan glaucoma.

Nah lho..

Memang, selama ini, para Optician (ahli kacamata) mengesampingkan kemungkinan kalau layar monitor ada hubungannya dengan glaucoma yang mengarah pada kebutaan.

Tetapi bagi saya hal ini tentu mesti tetap diwaspadai, mengingat dalam beberapa tahun kedepan, tingkat screen-time kita pasti akan nambah terus seiring rilis game-game mobile yang asik-asik.

Lah, terus gimana dong ?

Seperti yang saya bilang tadi, dengan banyaknya pekerjaan yang bergantung dengan perangkat digital, dan banyaknya kesenangan yang ada pada perangkat itu, rasanya sulit bagi seorang individu untuk tidak terkena rabun jauh.

Minimal kena sedikit lah...

Tapi bukan berarti kita harus meninggalkan teknologi digital sepenuhnya untuk menghindari resiko tersebut lho ya..

Gila!

Tidak juga berarti kita tidak dapat melakukan apa-apa untuk mencegah semua ini.

Saya sempat mencoba beberapa kiat yang dapat dilakukan, ya setidaknya untuk mengurangi tingkat keparahan dari dampak kelamaan menatap monitor, baik itu HP atau komputer.

Dan hasilnya lumayan menggembirakan.

Walau tidak mengobati kondisi minus yang saya miliki secara tuntas, setidaknya ini dapat memperlambat progressnya untuk bertambah parah.

Apa saja tips nya ?

Mari kita simak.

Cara mencegah mata rusak karena HP

Ada banyak cara yang dapat kita kombinasikan sesuai kebutuhan, yang kalau bisa diterapkan seluruhnya akan lebih baik, diantaranya;
  • Jaga jarak layar dengan mata sekurang-kurangnya 40cm, dan siasati huruf yang jadi kecil dengan memperbesar ukuran font ponsel.
  • Hindari kondisi layar yang reflektif, pantulan cahayanya dapat mengganggu pengelihatan.
  • Ikuti aturan 20-20-20, dimana setiap setelah 20 menit menatap layar, tataplah benda yang berjarak 20ft (kurang lebih 6 meter), selama 20 detik
  • Istirahat setelah 2 jam menatap layar, sekurang-kurannya 15 menit.
  • Seringlah berkedip untuk mencegah mata kering.
  • Sesuaikan tingkat kecerahan layar sesuai pencahayaan lingkungan. 
  • Gunakan profil warna yang lebih nyaman, dan gunakan night-light disaat malam.
    Profil warna yang disarankan adalah yang mirip dengan profil night-light, dimana radiasi cahaya biru lebih dikurangi.
  • Bagi pengguna lensa kontak, bisa diganti sementara dengan kacamata untuk mengurangi stress terhadap mata.
  • Jangan paksakan diri untuk tetap menatap layar ketika sudah merasa letih, tidak harus menunggu setelah dua jam baru istirahat.
  • Makan makanan bergizi, terutama yang mengandung vitamin A, kayak wortel (lebih membuat saya merasa aman saja)
  • Kalau ada waktu luang, lakukan aktivitas outdoor, jangan melulu di dalam ruangan saja.
Yah, saya rasa itu semua yang saya lakukan untuk menjaga kesehatan mata saya.

Memang serasa aneh terutama yang menjaga jarak ponsel ke mata. Tapi ini penting untuk mata kalian.

Ya engga harus terus terusan ya, dikondisikan saja.


Oh iya, kalau kalian sudah  merasa ada yang tidak beres, tidak ada salahnya langsung memeriksakan diri ke dokter.

Karena penyakit mata seperti glaucoma tadi umumnya tidak menunjukkan gejala apa-apa selain pengelihatan yang turun perlahan.


Kesimpulannya...

Perkembangan teknologi yang pesat memang memaksa kita untuk menatap layar monitor lebih lama dari biasanya.

Tapi disamping memberikan hal positif, hal ini ternyata menggandeng efek negatif juga.

Ngga kebayang deh nanti 20 tahun mendatang..

Mungkin saja akan ada teknologi baru,  layar yang engga "nyedot" mata dan membuat mata merah, atau juling, atau berdarah-darah.

Layar teknologi baru, yang bikin mata adem dan betah menatapnya berhari-hari.

Tapi sampai itu kejadian, sepertinya kita harus jaga mata kita masing-masing.


Bye !




Halo gengs, para gamer dan smartphone addict (baca: Pecandu Smartphone) sekalian.. Jaman sekarang, perangkat digital sudah mer...